Tuesday, July 31, 2012

13 Sifat Laki-laki Yang Tidak Disukai Perempuan

 dakwatuna.com – Para istri atau kaum wanita adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia, lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai oleh para istri atau kaum wanita. Semoga bermanfaat.
Pertama, Tidak Punya Visi
Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Bahwa hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan mulia. Dalam pembukaan surah An Nisa’:1 Allah swt. Berfirman: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. Dalam ayat ini Allah dengan tegas menjelaskan bahwa tujuan hidup berumah tangga adalah untuk bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh mentaati-Nya. Apa yang Allah haramkan benar-benar dijauhi. Dan apa yang Allah perintahkan benar ditaati.


Namun yang banyak terjadi kini, adalah bahwa banyak kaum lelaki atau para suami yang menutup-nutupi kemaksiatan. Istri tidak dianggap penting. Dosa demi dosa diperbuat di luar rumah dengan tanpa merasa takut kepada Allah. Ingat bahwa setiap dosa pasti ada kompensasinya. Jika tidak di dunia pasti di akhirat. Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang hancur karena keberanian para suami berbuat dosa. Padahal dalam masalah pernikahan Nabi saw. bersabda: “Pernikahan adalah separuh agama, maka bertakwalah pada separuh yang tersisa.”

Kedua, Kasar

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Ini menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan tabiat laki-laki. Karena itu Nabi saw. menjelaskan bahwa kalau wanita dipaksa untuk menjadi seperti laki-laki tulung rusuk itu akan patah. Dan patahnya berarti talaknya. Dari sini nampak bahwa kaum wanita mempunyai sifat ingin selalui dilindungi. Bukan diperlakukan secara kasar. Karena itu Allah memerintahkan para suami secara khusus agar menyikapi para istri dengan lemah lembut: Wa’aasyiruuhunna bil ma’ruuf (Dan sikapilah para istri itu dengan perlakuan yang baik) An Nisa: 19. Perhatikan ayat ini menggambarkan bahwa sikap seorang suami yang baik bukan yang bersikap kasar, melainkan yang lembut dan melindungi istri.

Banyak para suami yang menganggap istri sebagai sapi perahan. Ia dibantai dan disakiti seenaknya. Tanpa sedikitpun kenal belas kasihan. Mentang-mentang badannya lebih kuat lalu memukul istri seenaknya. Ingat bahwa istri juga manusia. Ciptaan Allah. Kepada binatang saja kita harus belas kasihan, apalagi kepada manusia. Nabi pernah menggambarkan seseorang yang masuk neraka karena menyikas seekor kucing, apa lagi menyiksa seorang manusia yang merdeka.

Ketiga, Sombong

Sombong adalah sifat setan. Allah melaknat Iblis adalah karena kesombongannya. Abaa wastakbara wakaana minal kaafiriin (Al Baqarah:34). Tidak ada seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan hanyalah hak priogatif Allah. Allah berfirman dalam hadits Qurdsi: “Kesombongan adalah selendangku, siapa yang menandingi aku, akan aku masukkan neraka.” Wanita adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat bertentangan dengan kelembutan wanita. Karena itu para istri yang baik tidak suka mempunyai suami sombong.

Sayangnya dalam keseharian sering terjadi banyak suami merasa bisa segalanya. Sehingga ia tidak mau menganggap dan tidak mau mengingat jasa istri sama sekali. Bahkan ia tidak mau mendengarkan ucapan sang istri. Ingat bahwa sang anak lahir karena jasa kesebaran para istri. Sabar dalam mengandung selama sembilan bulan dan sabar dalam menyusui selama dua tahun. Sungguh banyak para istri yang menderita karena prilaku sombong seorang suami.

Keempat, Tertutup

Nabi saw. adalah contoh suami yang baik. Tidak ada dari sikap-sikapnya yang tidak diketahui istrinya. Nabi sangat terbuka kepada istri-istrinya. Bila hendak bepergian dengan salah seorang istrinya, nabi melakukan undian, agar tidak menimbulkan kecemburuan dari yang lain. Bila nabi ingin mendatangi salah seorang istrinya, ia izin terlebih dahulu kepada yang lain. Perhatikan betapa nabi sangat terbuka dalam menyikapi para istri. Tidak seorangpun dari mereka yang merasa didzalimi. Tidak ada seorang dari para istri yang merasa dikesampingkan.

Kini banyak kejadian para suami menutup-nutupi perbuatannya di luar rumah. Ia tidak mau berterus terang kepada istrinya. Bila ditanya selalu jawabannya ngambang. Entah ada rapat, atau pertemuan bisnis dan lain sebagainya. Padahal tidak demikian kejadiannya. Atau ia tidak mau berterus terang mengenai penghasilannya, atau tidak mau menjelaskan untuk apa saja pengeluaran uangnya. Sikap semacam ini sungguh sangat tidak disukai kaum wanita. Banyak para istri yang tersiksa karena sikap suami yang begitu tertutup ini.

Kelima, Plinplan

Setiap wanita sangat mendambakan seorang suami yang mempunyai pendirian. Bukan suami yang plinplan. Tetapi bukan diktator. Tegas dalam arti punya sikap dan alasan yang jelas dalam mengambil keputusan. Tetapi di saat yang sama ia bermusyawarah, lalu menentukan tindakan yang harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Inilah salah satu makna qawwam dalam firman Allah: arrijaalu qawwamuun alan nisaa’ (An Nisa’:34).

Keenam, Pembohong

Banyak kejadian para istri tersiksa karena sang suami suka berbohong. Tidak mau jujur atas perbuatannya. Ingat sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh ke tanah. Kebohongan adalah sikap yang paling Allah benci. Bahkan Nabi menganggap kebohongan adalah sikap orang-orang yang tidak beriman. Dalam sebuah hadits Nabi pernah ditanya: hal yakdzibul mukmin (apakah ada seorang mukmin berdusta?) Nabi menjawab: Laa (tidak). Ini menunjukkan bahwa berbuat bohong adalah sikap yang bertentangan dengan iman itu sendiri.

Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang bubar karena kebohongan para suami. Ingat bahwa para istri tidak hanya butuh uang dan kemewahan dunia. Melainkan lenbih dari itu ia ingin dihargai. Kebohongan telah menghancurkan harga diri seorang istri. Karena banyak para istri yang siap dicerai karena tidak sanggup hidup dengan para sumai pembohong.

Ketujuh, Cengeng

Para istri ingin suami yang tegar, bukan suami yang cengeng. Benar Abu Bakar Ash Shiddiq adalah contoh suami yang selalu menangis. Tetapi ia menangis bukan karena cengeng melainkan karena sentuhan ayat-ayat Al Qur’an. Namun dalam sikap keseharian Abu Bakar jauh dari sikap cengeng. Abu Bakar sangat tegar dan penuh keberanian. Lihat sikapnya ketika menghadapi para pembangkang (murtaddin), Abu Bakar sangat tegar dan tidak sedikitpun gentar.

Suami yang cenging cendrung nampak di depan istri serba tidak meyakinkan. Para istri suka suami yang selalu gagah tetapi tidak sombong. Gagah dalam arti penuh semangat dan tidak kenal lelah. Lebih dari itu tabah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

Kedelapan, Pengecut

Dalam sebuah doa, Nabi saw. minta perlindungan dari sikap pengecut (a’uudzubika minal jubn), mengapa? Sebab sikap pengecut banyak menghalangi sumber-sumber kebaikan. Banyak para istri yang tertahan keinginannya karena sikap pengecut suaminya. Banyak para istri yang tersiksa karena suaminya tidak berani menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Nabi saw. terkenal pemberani. Setiap ada pertempuran Nabi selalu dibarisan paling depan. Katika terdengar suara yang menakutkan di kota Madinah, Nabi saw. adalah yang pertama kaluar dan mendatangi suara tersebut.

Para istri sangat tidak suka suami pengecut. Mereka suka pada suami yang pemberani. Sebab tantangan hidup sangat menuntut keberanian. Tetapi bukan nekad, melainkan berani dengan penuh pertimbangan yang matang.

Kesembilan, Pemalas

Di antara doa Nabi saw. adalah minta perlindingan kepada Allah dari sikap malas: allahumma inni a’uudzubika minal ‘ajizi wal kasal , kata kasal artinya malas. Malas telah membuat seseorang tidak produktif. Banyak sumber-sumber rejeki yang tertutup karena kemalasan seorang suami. Malas sering kali membuat rumah tangga menjadi sempit dan terjepit. Para istri sangat tidak suka kepada seorang suami pemalas. Sebab keberadaanya di rumah bukan memecahkan masalah melainkan menambah permasalah. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena malasnya seorang suami.

Kesepuluh, Cuek Pada Anak

Mendidik anak tidak saja tanggung jawab seorang istri melainkan lebih dari itu tanggung jawab seorang suami. Perhatikan surat Luqman, di sana kita menemukan pesan seorang ayah bernama Luqman, kepada anaknya. Ini menunjukkan bahwa seorang ayah harus menentukan kompas jalan hidup sang anak. Nabi saw. Adalah contoh seorang ayah sejati. Perhatiannya kepada sang cucu Hasan Husain adalah contoh nyata, betapa beliau sangat sayang kepada anaknya. Bahkan pernah berlama-lama dalam sujudnya, karena sang cucu sedang bermain-main di atas punggungnya.

Kini banyak kita saksikan seorang ayah sangat cuek pada anak. Ia beranggapan bahwa mengurus anak adalah pekerjaan istri. Sikap seperti inilah yang sangat tidak disukai para wanita.

Kesebelas, Menang Sendiri

Setiap manusia mempunyai perasaan ingin dihargai pendapatnya. Begitu juga seorang istri. Banyak para istri tersiksa karena sikap suami yang selalu merasa benar sendiri. Karena itu Umar bin Khaththab lebih bersikap diam ketika sang istri berbicara. Ini adalah contoh yang patut ditiru. Umar beranggapan bahwa adalah hak istri mengungkapkan uneg-unegnya sang suami. Sebab hanya kepada suamilah ia menemukan tempat mencurahkan isi hatinya. Karena itu seorang suami hendaklah selalu lapang dadanya. Tidak ada artinya merasa menang di depan istri. Karena itu sebaik-baik sikap adalah mengalah dan bersikap perhatian dengan penuh kebapakan. Sebab ketika sang istri ngomel ia sangat membutuhkan sikap kebapakan seorang suami. Ada pepetah mengatakan: jadilah air ketika salah satunya menjadi api.

Keduabelas, Jarang Komunikasi

Banyak para istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah. Sebaik-baik suami adalah yang selalu mengontak sang istri. Entah denga cara mengirim sms atau menelponnya. Ingat bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya karena miskomunikasi. Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga.

Banyak para istri yang merasa jengkel karena tidak pernah dikontak oleh suaminya ketika di luar rumah. Sehingga ia merasa disepelekan atau tidak dibutuhkan. Para istri sangat suka kepada para suami yang selalu mengontak sekalipun hanya sekedar menanyakan apa kabarnya.

Ketigabelas, Tidak Rapi dan Tidak Harum

Para istri sangat suka ketika suaminya selalu berpenampilan rapi. Nabi adalah contoh suami yang selalu rapi dan harum. Karena itu para istrinya selalu suka dan bangga dengan Nabi. Ingat bahwa Allah Maha indah dan sangat menyukai keindahan. Maka kerapian bagian dari keimanan. Ketika seorang suami rapi istri bangga karena orang-orang pasti akan berkesan bahwa sang istri mengurusnya. Sebaliknya ketika sang suami tidak rapi dan tidak harum, orang-orang akan berkesan bahwa ia tidak diurus oleh istrinya. Karena itu bagi para istri kerapian dan kaharuman adalah cermin pribadi istri. Sungguh sangat tersinggung dan tersiksa seorang istri, ketika melihat suaminya sembarangan dalam penampilannya dan menyebarkan bahu yang tidak enak. Allahu a’lam


Sumber : http://www.dakwatuna.com/2008/13-sifat-laki-laki-yang-tidak-disukai-perempuan/

Monday, July 30, 2012

Akibat Memperlakukan Seorang Ibu Sebagai Pembantu Bagi Dirinya

Seorang anak berlaku kasar kepada ibunya. Dia tidak hanya suka teriak-teriak di wajahnya, akan tetapi suka mencaci dan memakinya. Ibunya yang telah tua, seringkali berdoa kepada Allah ta’ala agar Allah meringankan kekerasan dan kekejaman anaknya. Dia menjadikan ibunya sebagai pembantu yang membantu dan mengurusi segala kebutuhannya, sedangkan ibunya sendiri tidak membutuhkan pengurusan dan bantuannya. Betapa sering air matanya mengalir di kedua pipinya, berdoa kepada Allah ta’ala agar memperbaiki belahan hatinya dan memberikan hidayah kepada hatinya.

Pada suatu hari dia menemui ibunya dengan raut wajah kejahatan yang terlihat dari kedua matanya. Dia berteriak-teriak di wajah ibunya, “Apakah ibu belum menyiapkan makanan juga?” Dengan segera ibunya mempersiapkan dan menghidangkan makanan untuknya. Akan tetapi tatkala dia melihat makanan yang tidak dia suka, maka dia melemparnya ke tanah.

Dia marah dan berucap, “Sungguh, aku kena musibah dengan wanita yang sudah tua renta, aku tidak tahu, kapan aku bisa berlepas diri darinya.” Ibunya menangis seraya berkata, “Wahai anakku, takutlah kamu kepada Allah terhadapku. Tidakkah kamu takut kepada Allah? Tidakkah kamu takut akan murka dan kemarahanNya?” Karena mendengar kata-kata ibunya, maka kemarahannya pun memuncak, dia memegang baju ibunya dan mengangkatnya. Dia mengguncang-guncang ibunya dengan kuat seraya menghardik, “Dengar, aku tidak mau dinasihati. Bukan aku yang mesti dibilang harus bertakwa kepada Allah.”

Lalu dia melempar ibunya. Ibunya jatuh tersungkur. Tangisnya bercampur dengan tawa anaknya yang penuh dengan kepongahan seraya mengatakan, “Ibu pasti akan mendoakan kecelakaan bagiku. Ibu mengira Allah akan mengabulkannya.” Kemudian dia keluar rumah sambil mengolok-olok ibunya. Sementara sang ibu, dia berlinangan air mata kesedihan, menangis siang dan malam tiada henti.

Adapun anaknya, dia lalu menaiki mobilnya. Bergembira dan bersuka cita sambil mendengarkan musik. Dia kencangkan volume tapenya. Dia lupa akan apa yang telah dia perbuat terhadap ibunya yang malang. Dia meninggalkan ibunya dalam keadaan bersedih hati sendirian, hatinya menelan rasa sakit, mengalami kesedihan yang sangat mendalam.

Dia punya acara ke luar kota. Tatkala mobilnya melaju di jalan raya dengan kecepatan membabi buta, tiba-tiba ada seekor unta berada di tengah jalan. Dia terguncang dan kehilangan keseimbangan. Dia mencoba untuk menguasai keadaan, akan tetapi tidak ada jalan keluar dari takdir. Dalam kecelakaan itu, ada potongan besi mobil yang masuk ke dalam perutnya, akan tetapi dia tidak langsung tewas. Allah ta’ala menangguhkan kematiannya. Dia berpindah dari operasi satu ke operasi yang lain, hingga akhirnya terbaring di tempat tidur, tidak bisa bergerak sama sekali. (Aqibah Uquq al-Walidain, hal. 69-71.)

dari : http://www.alsofwa.com/9362/253-kisah-akibat-memperlakukan-seorang-ibu-sebagai-pembantu-bagi-dirinya.html

Diposting oleh : Abu Thalhah Andri Abdul Halim, dinukil dari : “Sungguh Merugi Siapa yang Mendapati Orang Tuanya Masih Hidup Tapi Tidak Meraih Surga”, karya : Ghalib bin Sulaiman bin Su’ud al-Harbi. Edisi terjemah cet. Pustaka Darul Haq Jakarta.

sumber : http://pembinaanpribadi.blogspot.com/2012/06/akibat-memperlakukan-seorang-ibu.html

Sunday, July 29, 2012

Jangan Pernah Mengeluh, Pertolongan Allah pasti Datang

Dalam menjalani hidup yang digariskan Allah Swt mungkin ada getir yang kita rasakan. Seperti hidup yang kadang terasa manis, maka kegetiran menjadi sebuah keniscayaan. Hal yang terbaik adalah senantiasa ridha atas ketetapanNya, dan berbuat yang terbaik untuk mendapatkan keridhaanNya. Bukan mengeluh, sebab hanya mereka yang tak beriman yang senantiasa putus harapan.

Seperti kaum muslimin yang menjalani perang Khandaq dalam ayat 214 surat Al Baqarah di muka. Dalam kondisi paling kritis pun, seorang muslim tidak boleh memiliki prasangka buruk terhadap Allah, apalagi mengeluh terhadap kondisi yang berlaku. Ketahuilah pertolongan Allah sungguh amat dekat!

Sore itu Rabu, tanggal 27 Juni 2007 ada sebuah sms masuk ke hp ustadz Burhan. Sms itu berasal dari Abdul Majid rekannya dan berbunyi: NANTI MALAM SAYA MAU KE RUMAH BA'DA MAGRIB, BOLEH GA?

Sang ustadz menjawab: BOLEH, TAPI JANGAN BA'DA MAGRIB. ABIS ISYA AJA YA.... DITUNGGU!

Abdul Majid membalas lagi: JGN DITUNGGU, KARENA MAU "NGEREPOTIN". ANGGAP AJA DATENG MENDADAK!

Ustadz Burhan tidak membalas sms terakhir dan benar saja begitu shalat Isya telah didirikan, Abdul Majid pun datang ke rumah Ustadz.

Abdul Majid datang ke rumah Ustadz Burhan dengan tampang kusut. Sepertinya dia lagi banyak masalah. Biasa orang sekarang, Hidup sarat dengan masalah! Saking pusing dengan masalahnya ia langsung berkata kepada ustadz dan masuk rumahnya tanpa salam:

"Bang Haji, tolongin saya dong pinjemin duit barang tiga juta setengah... Saya lagi pusing nih!"

"Emangnya ada apa Majid?" sang ustadz bertanya balik.

Setahu ustadz Burhan, Abdul Majid adalah anak yang baik. Dia baru berumur 27 tahun dan belum menikah. Meski demikian, Abdul Majid mau memikirkan nasib anak-anak yatim di kampungnya, dan ia pun mendirikan sekolah gratis untuk mereka. Abdul Majid di kampungnya dikenal sebagai tuan guru.

"Begini... saya pernah janji sama anak-anak di sekolah bahwa kalau mereka lulus ujian akhir tahun ini saya mau ajak mereka jalan-jalan ke Jakarta. Semalam saya sudah lihat raport mereka semua. Alhamdulillah mereka lulus! Tapi tiba-tiba saya terbayang janji saya tempo hari. Malam tadi saya kalkulasi, keperluan jalan-jalan adalah tiga setengah juta. Hari Jum'at raport dibagiin dan Sabtu saya mau ajak mereka semua jalan-jalan.... Tolong dong bang haji, pinjemin saya duit tiga setengah juta!"

Ustadz Burhan hanya tersenyum mendengar penuturan Abdul Majid. Tulus sekali anak ini, gumamnya. Demi kepentingan anak-anak yatim sampai sedemikian hebatnya ia memikirkan.

Sambil tersenyum dan menghibur Ustadz Burhan bilang kepada Abdul Majid:

"Begini.... urusan tiga setengah juta gampang nyarinya. Asal elo dan gua malam ini dan besok mau ngerjain tiga hal:

1) Tahajud malam ini.

2) Berdoa sungguh-sungguh sama Allah agar Dia mau kasih duit sejumlah itu, dan

3) Punya duit berapa sekarang di kantong?"

Kalimat terakhir Ustadz Burhan mengagetkan Abdul Majid. Dengan keheranan ia bertanya, "Ada sih 250 ribu..!"

"Boleh gak disedekahin 100 ribu?!" ustadz Burhan bertanya.

Sambil keheranan Abdul Majid bertanya, "Disedekahin ke Antum?"

"Nggak.... sedekahin aja kemana ente mau! Insya Allah kalo tiga hal ini elo kerjain, Allah bakal ngedatengin uang yang kita perluin. Asal kita yakin Allah bakal nolong!"

Pembicaraan antara dua hamba Allah pun terus berlangsung. Hingga waktu menunjukkan lebih dari jam 9 malam. Ustadz Burhan pun menyuruh Abdul Majid pulang.

Namun Abdul Majid belum mau berdiri dari kursi. Maka ustadz pun masuk kamar. Sejurus kemudian dia membawa 5 lembar uang limapuluh ribuan. Uang itu diberikan kepada Abdul Majid dan ia pun menghitungnya.

Abdul Majid mengira bahwa keperluannya sebesar tiga juta setengah akan ditutupi oleh ustadz. Matanya berbinar saat melihat ustadz membawa lembaran kertas berwarna biru itu. Kelima lembar uang itu dihitungnya dihadapan ustadz. Usai menghitung Abdul Majid berkata, "Kok Cuma dua ratus lima puluh ribu doang?" Ia bertanya keheranan, mungkin jumlah yang ia dapati jauh dari harapan.

"Iya... itu cuma segitu doang. Mudah-mudahan itu jadi pancingan. Yang penting jangan lupa tiga hal tadi. Insya Allah pasti akan ada pertolongan!" Ustadz Burhan coba menegaskan.

Tapi Abdul Majid masih belum merasa yakin. Meski sudah diantar hingga ke halaman oleh Ustadz Burhan, ia masih bertanya, "Emangnya bener kalo saya kerjain 3 hal tadi, saya bisa dapat duit Jum'at pagi?" Terlihat raut kebimbangan pada wajah Abdul Majid.

"Jangankan Jum'at pagi, besok pagi pun kalo Allah mau pasti uang itu bisa kite dapetin. Yang penting yakin dan kerjain aja 3 hal itu!" Ustadz Burhan sekali lagi meyakinkan.

Akhirnya Abdul Majid pun pulang bersama sepeda motornya.

Kamis siang pukul 13 tanggal 28 Juni 2007, Abdul Majid mengirim SMS ke nomer ustadz Burhan. Sms itu berbunyi: ASSALAMU'ALAIKUM. SUDAH SIANG GINI SAYA BELOM DAPET 3,5 JT. PADAHAL SUDAH SHODAQOH. ADA CARA LAIN GA?

Dari sms itu, Ustadz Burhan tahu bahwa Abdul Majid sedang panik. Maka beliau pun membalas: KALO UDAH SEDEKAH, SEKARANG DOA AJA YANG SUNGGUH-SUNGGUH DAN BERTAWAKKAL. PASTI ALLAH TOLONG!

Lama tidak ada balasan sms dari Abdul Majid. Ustadz mengira bahwa Abdul Majid sudah mendapat pertolongan atas masalahnya. Namun pukul 19:56 ada sebuah sms lagi dari Abdul Majid masuk ke hpnya:

ASTAGFIRULLAHAL'ADZIM. KIRA2 SAYA DOSA APA YA? DO'A SAYA GAK DI QOBUL.

Menerima sms itu Ustadz Burhan turut merasa panik. Besok pagi padahal sudah hari Jum'at. Hal yang membuat panik sang ustadz adalah bahwa dirinya telah menggiring Abdul Majid untuk masuk ke jalan Allah Swt demi menyelesaikan permasalahannya. Ustadz Burhan khawatir, andai saja pertolongan Allah itu tidak datang, pasti keyakinan Abdul Majid kepada Allah Swt akan berkurang. Lama Ustadz Burhan berdoa kepada Allah Swt agar dia berkenan memudahkan urusan Abdul Majid. Usai hatinya tenang, sang ustadz membalas sms dengan menuliskan:

ALLAH GAK BUTA & TULI. DIA NGELIAT DAN NGEDENGER APA YANG KITA PERLUIN. TERUS SAJA BERDOA DAN TAWAKKAL! SAYA JUGA BERDOA SEMOGA URUSAN INI AKAN DPT PERTOLONGAN.

Abdul Majid tidak membalas sms. Ustadz Burhan mengira jangan-jangan dia sudah tidak percaya lagi dengan kekuatan doa. Maka Ustadz Burhan pun terus mendoakan Abdul Majid dan urusannya.

Hingga saatnya kira-kira pukul 9 pagi di hari Jum'at. Ustadz Burhan mendengar suara dering masuk di hpnya. Namun karena beliau sedang berada dalam kendaraan umum, maka hp itu tidak diangkatnya.

Tepat beberapa langkah setelah beliau turun dari metro mini yang ditumpanginya, sekali lagi hpnya berdering. Beliau tidak sempat melihat nomer penelpon pada display hp. Belum lagi beliau berucap salam, terdengarlah suara yang begitu riang di seberang:

"Bang haji.... Alhamdulillah, Alhamdulillah! Ini Majid, saya sudah dapat duit tiga setengah juta itu. Bukan pinjem lagi, kebetulan ada orang ngasih... Alhamdulillah!"

Mendengar suara gembira itu, ustadz Burhan turut bersyukur. Beliau pun bertanya, penasaran "Bagaimana ceritanya bisa dapet duit itu?"

"Entar saya datang ke rumah bang haji deh.... Biar bisa cerita selengkapnya. Sekarang saya mau pulang ke kampung dulu, ngejar pembagian raport. Mudah-mudahan besok pagi bisa bawa anak-anak main ke Jakarta!"

Telepon itu pun ditutup dengan diakhiri suara nada riang Abdul Majid. Kini tinggal, ustadz Burhan bertanya-tanya darimana Allah mendatangkan pertolongan itu?

Belakangan beliau tahu dari seseorang bahwa bupati dimana Abdul Majid berada memberikan bantuan kepada sekolahnya persis sebesar uang yang dibutuhkan oleh Abdul Majid.

Sungguh pertolongan Allah akan datang, maka janganlah mengeluh!


sumber : http://pembinaanpribadi.blogspot.com/2011/09/jangan-pernah-mengeluh-pertolongan.html

(QS Al anfal 65-66) orang sabar akan mengalahkan musuh sebesar 2x hingga 10x lipat

Wahai nabi (muhammad) kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada 20 orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan 200 orang musuh. Dan jika ada 100 orang (yang sabar) diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan 1000 orang kafir, karena orang -orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti. QS Al anfal 65

Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia Mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. maka jikadiantara kamu ada 100 orang yang sabar, niscaya mereka dapat dapat mengalahkan 200 (orang musuh), dan jika diantara kamu ada 1000 orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan 2000 orang dengan seizin ALLAH. Allah beserta orang - orang yang sabar QS Al anfal 66

(QS Al anfal 64) Cukuplah Allah menjadi pelindung


Wahai nabi (muhammad)! Cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang - orang Mukmin yang mengikutimu. QS Al anfal 64

(QS al anfal 53) Allah tdk akan mengubah nikmat suatu kaum, hingga kaum itu mengubah pd dirinya

Yang demikian itu karena sesungguhnya ALLAH tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, ALLAH maha mendengar, maha mengetahui. QS. Al anfal 53

(al quran) berteguh hatilah, byk berzikir dan berdoa apabila bertemu musuh

wahai  orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak( berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung. QS. al anfal 45.

Wednesday, July 25, 2012

Cara Menghadapi Orang yang Iri Dengki

Banyak karakter dalam sosial dibelahan dunia manapun dari setiap ras, bangsa, agama, umur, budaya dan lingkungan yang membutuhkan pengertian jiwa dan logika kedewasaan agar semua itu bisa diterima dengan hati legowo tanpa terpaksa. Saya termasuk dalam kategori personal yang mencoba memahami berbagai karakter tersebut yang dengan senang hati menerima karakter baik seseorang tapi dalam kenyataannya sangat sulit untuk menerima karakter negatif seseorang dalam sosial. Dalam pengamatan saya, ada beberapa karakter negatif yang umum berada dlm lingkungan sosial seperti : berkata kasar dan sinis, bersumpah serapah, iri dengki, tidak sportif dan sombong.
Karakter-karakter tersebut akan selalu ada dalam tingkat sosial manapun termasuk dalam lingkungan kerja.
Sangat sulitnya menerima karakter negatif seseorang karena secara psikologi kita mungkin memiliki karakter tersebut, kita seperti bercermin, hanya saja kita tidak mau mengakui bahwa kita sendiri memiliki satu, dua atau lebih karakter negatif itu. Sebelum kita berkomentar dan merasa tidak nyaman terhadap karakter seseorang ada baiknya jika kita mengetahui dahulu, yang mana karakter negatif kita? tanyalah hati pribadi, karena hati tidak pernah berbohong atau keluarga terdekat atau sahabat kita, karakter macam apakah yg kita miliki? baru setelah kita mengetahuinya, dengan pasrah, sadar, sabar dan tidak munafik “mengobati” karakter negatif tersebut, karena jiwa kita “sakit”. Jiwa yang sakit tidak dapat dengan serta merta dihilangkan secepat kilat dan instan dengan terapi pengobatan psikologi, hanya dengan keimanan dan kedewasaan, jiwa yang sakit dapat sembuh. Pertanyaannya bagaimana melakukan pengobatan itu? perlu ditelusuri sebelumnya asal muasal jiwa yang sakit berasal dari mana? dari kekecewaankah? kesedihan menahun? amarah? dendam? tidak mau menerima kenyataan? tidak puas diri? karena sebagian point-point yang disebutkan tsb dapat dengan mudah merubah karakter baik seseorang menjadi karakter terburuk. Untuk itu silahkan tanyakan dengan jujur pada diri anda sebabnya apa? kategorikan sebab2 tersebut, pilah dan obati satu-satu. Jangan lakukan pengobatan massal atas karakter negatif tersebut, karena emosi kita seringkali menolak untuk menyembuhkan jiwa yang sakit. Jadilah seperti kupu-kupu, dari sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang indah.
Tidak sedikit manusia mencari pengobatan tersebut dengan mendengar, mendatangi ceramah-ceramah, dakwah, seminar motivasi dsb, padahal obat penyembuhannya ada pada diri kita sendiri, hanya kita pura-pura tidak tahu atau rasa itu terhalang oleh keegoisan karena merasa nyaman bersembunyi dalam karakter itu, memakai topeng dan tidak mau mengakui bahwa jiwa kita sakit.
Percuma saja kita mendengarkan dakwah, ceramah, seminar motivasi dll, hasilnya akan nihil juga dan membuang waktu jika kita tidak mau berubah, useless! lalu kita membatin, kenapa harus berubah? jawabannya karena kita makhluk sosial, memerlukan orang lain dalam kehidupan, karena kita tidak bisa berdiri sendiri! jika kita nyaman dengan karakter buruk tersebut, coba tanya orang sekitar, apakah mereka nyaman dengan karakter buruk kita? jawabannya pasti tidak, kemudian kita berkilah, kita hanya manusia biasa tidak luput dari sifat dan karakter buruk atau bersikap masa bodoh, itu berarti kita adalah manusia yang kerdil, pengecut, tidak beradab, barbar, tak punya hati dan hanya akan menambah panjang dan sulitnya pengobatan itu kelak dan seyogyanya kita yang akan merugi dunia dan akhirat. Belum lagi dampaknya bisa turun temurun, bukankah sifat baik dan buruk akan kita wariskan pada anak cucu kita kelak, jadi sebetulnya yang akan merugi adalah berkuadrat-kuadrat menerobos kesetiap kehidupan masa depan.

Mudah menemukan obat itu, bersihkan jiwa kita dari akar penyebabnya dengan : banyak bersyukur, ikhlas menerima hal buruk yang terjadi dalam hidup kita dan gembleng terus keimanan kita, tersenyumlah, karena dengan tersenyum hati yang kecut jadi segar dan lembut, balaslah perbuatan buruk orang lain dengan kebaikan kita tanpa pamrih dan tidak dibuat-buat, sering-seringlah melihat dengan mata lebar dan hati yang jernih dilingkungan sekitar dan sesama kita yang masih kurang beruntung dibanding kita, niscaya sakitnya jiwa kita akan sirna. Mulailah semua itu dari diri kita sendiri…. alhasil orang disekitar kita akan terkontaminasi dengan karakter perubahan kita yang lebih baik.
Jadi tak usah heran, kesal atau marah jika kita menemukan orang yang berkarakter buruk dan sangat menganggu hubungan sosial kita, pahami saja karena justru kita seharusnya prihatin pada mereka karena mereka “sakit” dan kita tidak mau jadi seperti mereka kan?
Tips menghadapi orang-orang yang berkarakter buruk :
1. jangan terpancing emosi atau sakit hati, tetaplah jernih berpikir
2. tak usah membalas apalagi melabrak
3. jangan menjelek-jelekan mereka
4. ramahlah pada mereka
5. jangan kucilkan mereka
6. berbaik sangkalah pada mereka
7. balas dengan perkataan yang sopan
8. ajaklah berbicara empat mata
9. jangan sinis menghadapi mereka
10. kasihanilah mereka dengan mencoba menyadarkan mereka
11. berilah kado
12. maafkan mereka
Cobalah tahapan tips diatas sebagai terapi jiwa kita agar pada saat kita meninggalkan dunia ini yang tersisa adalah perkataan baik dari sekitar dan bukan cemoohan dan gunjingan orang. Semoga bermanfaat.

Tuesday, July 24, 2012

Cerita Katak Dan Siput, Bersyukur, Kebahagiaan






Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput: “Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?”

Siput menjawab: “Kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari, Tapi saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih.”

Katak menjawab: “Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak).”

Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.

Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan. Lebih baik pikirkanlah apa yang kita miliki. Hal tersebut akan membawakan lebih banyak rasa syukur dan kebahagiaan bagi kita sendiri

Hadis makan sahur itu terdapat keberkahan

Rasululloh saw bersabda " Makan sahurlah kalian karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan" (HR Muslim No 1835)

Monday, July 23, 2012

Hadist menyegerakan berbuka

Orang2 yg menyegerakan berbuka puasa (mengikuti sunnah nabi) akan hidup dalam keberuntungan
(HR Muslim)

Sunday, July 22, 2012

Hadist Melambatkan sahur


Dari Zaid bin Tsabit radhiAllahu 'anhu berkata :
"Kami sahur bersama-sama dengan Rasulullah SAW, kemudian kami melaksanakan sholat."
Ada seseorang bertanya:
"Berapa lama antara sahur dengan sholat it ?"
Ia menjawab:
"Kira-kira 50 ayat".
(HR Bukhari & Muslim)

Saturday, July 21, 2012

Letak Kebahagiaan adalah Di Hati

“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap orang pasti menginginkan hidup bahagia. Namun banyak orang yang menempuh jalan yang salah dan keliru. Sebagian menyangka bahwa kebahagiaan adalah dengan memiliki mobil mewah, Handphone sekelas Blackberry, memiliki rumah real estate, dapat melakukan tur wisata ke luar negeri, dan lain sebagainya. Mereka menyangka bahwa inilah yang dinamakan hidup bahagia. Namun apakah betul seperti itu? Simak tulisan berikut ini.Kebahagiaan untuk Orang yang Beriman dan Beramal Sholeh Saudaraku … Orang yang beriman dan beramal sholeh, merekalah yang sebenarnya merasakan manisnya kehidupan dan kebahagiaan karena hatinya yang selalu tenang, berbeda dengan orang-orang yang lalai dari Allah yang selalu merasa gelisah. Walaupun mungkin engkau melihat kehidupan mereka begitu sederhana, bahkan sangat kekurangan harta. Namun jika engkau melihat jauh, engkau akan mengetahui bahwa merekalah orang-orang yang paling berbahagia. Perhatikan seksama firman-firman Allah Ta’ala berikut. Allah Ta’ala berfirman, مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97). Ini adalah balasan bagi orang mukmin di dunia, yaitu akan mendapatkan kehidupan yang baik. وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl: 97). Sedangkan dalam ayat ini adalah balasan di akhirat, yakni alam barzakh. Begitu pula Allah Ta’ala berfirman, وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الْآَخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ “Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui.” (QS. An Nahl: 41) وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS. Huud: 3). Kedua ayat ini menjelaskan balasan di akhirat bagi orang yang beriman dan beramal sholeh. Begitu pula Allah Ta’ala berfirman, قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10) Inilah empat tempat dalam Al Qur’an yang menjelaskan balasan bagi orang yang beriman dan beramal sholeh. Ada dua balasan yang mereka peroleh yaitu balasan di dunia dan balasan di akhirat. Itulah dua kebahagiaan yang nantinya mereka peroleh. Ini menunjukkan bahwa mereka lah orang yang akan berbahagia di dunia dan akhirat. Salah Satu Bukti Seringkali kita mendengar nama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Namanya begitu harum di tengah-tengah kaum muslimin karena pengaruh beliau dan karyanya begitu banyak di tengah-tengah umat ini. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, nama aslinya adalah Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Al Khodr bin Muhammad bin Al Khodr bin Ali bin Abdullah bin Taimiyyah Al Haroni Ad Dimasqi. Nama Kunyah beliau adalah Abul ‘Abbas. Berikut adalah cerita dari murid beliau Ibnul Qayyim mengenai keadaannya yang penuh kesusahan, begitu juga keadaan yang penuh kesengsaraan di dalam penjara. Namun di balik itu, beliau termasuk orang yang paling berbahagia. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, "Allah Ta’ala pasti tahu bahwa aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih bahagia hidupnya daripada beliau, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Padahal kondisi kehidupan beliau sangat susah, jauh dari kemewahan dan kesenangan duniawi, bahkan sangat memprihatinkan. Ditambah lagi dengan siksaan dan penderitaan yang beliau alami di jalan Allah Ta’ala, yaitu berupa siksaan dalam penjara, ancaman dan penindasan dari musuh-musuh beliau. Namun bersamaan dengan itu semua, aku dapati bahwa beliau adalah termasuk orang yang paling bahagia hidupnya, paling lapang dadanya, paling tegar hatinya dan paling tenang jiwanya. Terpancar pada wajah beliau sinar kenikmatan hidup yang beliau rasakan. Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan gundah gulana atau muncul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk atau ketika kami merasakan kesempitan hidup, kami segera mendatangi beliau untuk meminta nasehat, maka dengan hanya memandang wajah beliau dan mendengarkan nasehat beliau, serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang”. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pun sering mengatakan berulang kali pada Ibnul Qoyyim, “Apa yang dilakukan oleh musuh-musuhku terhadapku? Sesungguhnya keindahan surga dan tamannya ada di hatiku.” Begitu pula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah mengatakan tatkala beliau berada di dalam penjara, padahal di dalamnya penuh dengan kesulitan, namun beliau masih mengatakan, “Seandainya benteng ini dipenuhi dengan emas, tidak ada yang bisa menandingi kenikmatanku berada di sini.” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga pernah mengatakan, "Sebenarnya orang yang dikatakan dipenjara adalah orang yang hatinya tertutup dari mengenal Allah 'azza wa jalla. Sedangkan orang yang ditawan adalah orang yang masih terus menuruti (menawan) hawa nafsunya (pada kesesatan). " Bahkan dalam penjara pun, Syaikhul Islam masih sering memperbanyak do’a agar dapat banyak bersyukur pada Allah, yaitu do’a: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik (Ya Allah, aku meminta pertolongan agar dapat berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik pada-Mu). Masih sempat di saat sujud, beliau mengucapkan do’a ini. Padahal beliau sedang dalam belenggu, namun itulah kebahagiaan yang beliau rasakan. Tatkala beliau masuk dalam sel penjara, hingga berada di balik dinding, beliau mengatakan, فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ “Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.” (QS. Al Hadid: 13) Itulah kenikmatan yang dirasakan oleh orang yang memiliki keimanan yang kokoh. Kenikmatan seperti ini tidaklah pernah dirasakan oleh para raja dan juga pangeran. Para salaf mengatakan, لَوْ يَعْلَمُ المُلُوْكُ وَأَبْنَاءُ المُلُوْكِ مَا نَحْنُ فِيْهِ لَجَلِدُوْنَا عَلَيْهِ بِالسُّيُوْفِ “Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang.” Mendapatkan Surga Dunia Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Di dunia itu terdapat surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka dia tidak akan memperoleh surga akhirat.” Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa surga dunia adalah mencintai Allah, mengenal Allah, senantiasa mengingat-Nya, merasa tenang dan thuma’ninah ketika bermunajat pada-Nya, menjadikan kecintaan hakiki hanya untuk-Nya, memiliki rasa takut dan dibarengi rasa harap kepada-Nya, senantiasa bertawakkal pada-Nya dan menyerahkan segala urusan hanya pada-Nya. Inilah surga dunia yang dirindukan oleh para pecinta surga akhirat. Itulah saudaraku surga yang seharusnya engkau raih, dengan meraih kecintaan Allah, senantiasa berharap pada-Nya, serta dibarengi dengan rasa takut, juga selalu menyandarkan segala urusan hanya kepada-Nya. Penutup Inti dari ini semua adalah letak kebahagiaan bukanlah dengan memiliki istana yang megah, mobil yang mewah, harta yang melimpah. Namun letak kebahagiaan adalah di dalam hati. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ “Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim) Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita dan memberikan kita surga dunia yaitu dengan memiliki hati yang selalu bersandar pada-Nya. Hati yang selalu merasa cukup itulah yang lebih utama dari harta yang begitu melimpah. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. http://pembinaanpribadi.blogspot.com/2011/11/letak-kebahagiaan-adalah-di-hati.html